widget
widgets

Saturday, February 8, 2014

Computed Radiography

Radiografi konvensional menggunakan film sebagai receptor dimana setelah terkena elektron dari sinar x maka kristal AgBr akan terurai menjadi Ag+ + Br-, Ag+ menjadi bayangan laten. Semua sistem imaging yang langsung dapat menghasilkan gambar disebut Direct imaging. Contohnya pada radiografi konvensional yang menggunakan film sebagai penangkap data dan penghasil gambaran. Sedangkan yang perlu proses pengolahan dulu disebut Indirect imaging. Contohnya CT Scan, MRI, dan USG.Pada CR, kaset diganti dengan IP yang berfungsi sebagai receptor (Image Data Receptor), kemudian ditransportasikan, diubah dan gambar diolah dengan komputer. Image data receptor pada CR disebut Indirect Imaging. IP hanya untuk menangkap data kemudian data di transport dan diubah menjadi cahaya kemudian diubah menjadi data digital dan yang terakhir mengolah data dengan menggunakan komputer yang berfungsi sebagai processing dan dapat melakukan proses pengubahan atau manipulasi gambar jika parameter gambaran kurang terpenuhi. Peralatan yang diperlukan dalam aplikasi komputer radiografi :1.   X-ray unit
·         Fungsi untuk eksposi.
·         Hasilnya berupa energi foton sinar X.
 2.   IP (imaging plate)
     Merupakan ciri khas dalam computer radiografi yaitu sebagai pengganti film dalam radiografi konvensional. Berfungsi sebagai penangkap data gambar. Hasilnya berupa pengumpul (akuisisi data) gambar.
     IP terbuat dari bahan Photostimulable Phosphor (photo = energi, stimulable = karakteristik, phosphor = material aktif untuk menyimpan energi foton). Dengan kata lain IP berisi matterial phosphor yang dapat distimulus oleh X-ray. Kristalnya berupa BaFx : Eu2+  Lapisan IP :1.    Protective layer
2.    Phosphor layer
3.    BaFx.Eu2+ crystal4.    Reflective layer
5.    Conductive layer
6.    Support layer
7.    Backing layer
8.    Barcode label
 Selain itu IP mempunyai karakter linier dan mampu menyimpan gambar laten sampai dengan 24 jam. IP mendeteksi secara akurat informasi sinar X dan menyimpannya sebagai energi di dalam partikel phosphor. Prosesnya saat elektron terkena energi foton maka elektron akan keluar dari inti dan tersimpan atau menempel pada orbit yang disebut area bending energi dan jika terkena energi lagi maka elektron tersebut akan kembali lagi menuju inti dan akan memancarkan cahaya.
Phosphor murni sangat sedikit menghasilkan pencahayaan. Sedangkan bahan phosphor yang dicampur dengan campuran tertentu akan dapat menghasilkan pencahayaan yang lebih baik atau lebih terang. Contoh larutan Barium Sulfat. Selain diberi pencampur kadang juga diberikan zat pengaktif (Eu2+). Fungsi activator adalah sebagai pengaktif kristal-kristal phosphor.Ba merupakan golongan halide sedangkan Fx pada kristal yang berfungsi sebagai campuran yang menghasilkan cahaya yang baik.
Sedangkan film tersusun atas emulsi film yang terdiri dari Kristal-kristal AgBr. Ketiak terkena sinar X, energi akan ditangkap dan kemudian Kristal AgBr akan terurai menjadi Ag+ + Br-. Proses ini merupakan perubahan konstruksi kimiawi yang akan diproses menjadi gambar. 3.   Cassete
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan IP. Hasilnya sebagai pelindung IP.
 4.   Image Reader
Berfungsi sebagai pembaca data gambar, pengolahan gambar, sistem transportation IP dan proses penghapusan data gambar dari permukaan IP. Dalam IPR (Image Plate Reader) terdapat fase scanner untuk membaca dan pengolahan data gambar. Tempat yang terkena laser akan menghasilkan cahaya tampak (perubahan dari energi yang tersimpan dalam phosphor yang terkena laser sebagai penstimulus). Cahaya tersebut ditangkap oleh penangkap cahaya (berupa lensa) kemudian cahaya tersebut diperbanyak dalam Photo Multiplier yang kemudian oleh amplifier diubah menjadi signal listrik, kemudian diubah menjadi data digital oleh rangkaian ADC (Analog to Digital Converter). Image Plate Reader menghasilkan data gambar.
 5.   Computer
·         Berfungsi sebagai pengolah atau manipulasi gambar.
·         Hasilnya : berupa penyimpanan, pengolahan, dan pengubah.
 6.   Console
·         Fungsinya untuk pengoperasian atau mengendalikan seluruh sistem yang ada.
·         Hasilnya berupa parameter operasi.
 7.   CRT (Cathode Ray Tube) atau TV monitor
·         Fungsinya untuk penanyangan gambar.
·         Hasilnya berupa display image.
 8.   Output Device
·         Fungsinya penghasil gambar.
·         Hasilnya :
-       pencetakan berupa gambar pada film
-       penanyangan pada monitor.
 Sifat-sifat film terungkap dalam karrakteristik film atau kurva karakteristik film. Kurva akan memberikan informasi tentang watak film jika diberikan atau dikenai sejumlah energi foton. Misalnya pada daerah kaki atau yang disebut daerah toe responnya lambat (30 kV) atau belum ada respon sehingga pada grafik garis masih terletak pada titik terbawah meskipun pada daerah factor eksposi sudah mulai meningkat. Namun setelah melewati daerah toe factor eksposi yang diberikan ( > 30 kv) sudah mulai tampak peningkatan respon dan garis pada grafik telah membentuk garis atau yang disebut dengan Straight line. Pada daerah straight line responnya linier, dan sudah nampak penghitaman pada film yang sudah terkena eksposi. Namun ketika sudah mencapai factor eksposi maksimal yang mampu diterima oleh film, respon dari film itu akan mulai menurun daerah ini disebut daerah shoulder. Hal ini disebabkan oleh kemampuan film yang memiliki keterbatasan respon terhadap factor eksposi yang diberikan. Jika factor eksposi yang diberikan terlalu rendah atau terlalu tinggi maka respon dari film tersebut akan menurun kembali. Jadi dapat disimpulkan respon film sangat terbatas.          Berbeda dengan Imaging Plate yang memiliki respon linear terhadap berapapun besar factor eksposi yang diberikan kepadanya masih dapat ditangkap dan disimpan oleh imaging plate meskipun factor eksposi yang diberikan sangat kecil atau sangat besar. Namun meskipun demikian, gambar yang dihasilkan oleh imaging plate yang menangkap factor eksposi yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan menyebabkan gambaran yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar. Selain itu kelebihan menggunakan computer radiography hasil gambaran masih dapat dimanipulasi sehingga menghasilkan gambaran yang dikehendaki.
 Proses Pembacaan Data sehingga Menghasilkan GambaranImaging plate yang telah terkena eksposure dibawa keruangan computerized untuk diproses, pertama masukkan data pasien yang telah dieksposi lalu masukkan imaging plate ke dalam mesin imaging reader. Imaging plate didorong masuk oleh roller – roller yang ada pada mesin. Kemudian imaging plate di scan oleh laser, bagian imaging plate yang terkena cahaya laser akan memancarkan cahaya yang kemudian ditangkap oleh photo multiplier tube, dan oleh bagian ini data yang ditangkap akan diperbanyak. Setelah itu data yang telah ditangkap dan diperbanyak dirubah menjadi data elektronik. Setelah itu data dirubah kembali menjadi data digital. Data digital ini yang kemudian ditampilkan pada monitor sehingga data dapat diubah – ubah sehingga menjadi selektif image. Karena data yang dihasilkan berupa data digital sehingga data dapat dikirim atau dieksport.Sedangkan imaging plate yang tadi sudah dibaca atau diproses, maka data yang ada di dalam imaging plate akan dihapus. Sehingga imaging Plate dapat digunakan kembali.

MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) dulu mempunyai nama NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE
(NMR).

A.  Peran MRI dalam Diagnostik
          Menghasilkan kontras soft tissue yang sangat baik, mengandung informasi yang lebih unik dibanding peperiksaan lain.
          Penggambaran multiplanar dimungkinkan.
          Imejing non invasif.
          Imejing non pengion.
B.  APLIKASI PEMERIKSAAN MRI
MENURUT ORGAN YANG DIPERIKSA :
  1. HEAD AND NECK
  2. SPINE : MRI MYELOGRAPHY.
  3. MUSCULOSCKELETAL
  4. SISTEM VASCULAR
  5. THORAX
  6. ABDOMEN / PELVIS



C.        4 tahap kerja MRI
1. Tempatkan pasien dalam medan magnit 
    yang kuat.
2. Kerjakan gelombang radio frekuensi  khu-
    sus, terhadap pasien.
3. Ukur sinyal gelombang radio yang di pan-
    tul-balikan dari pasien.
4. Kodifikasi sinyal, jadikan data digital,
    rekonstruksi, dan jadi gambar.
       D.    PROSEDUR TEKNIK PENGGAMBARAN MRI
Magnetic Resonance
Kemagnetan pada tubuh pesien
Berada pada kesetimbangannya dengan total kemagnetan eksternal.
Kemagnetan eksternal jutaan kali lebih besar.
Kemagnetan tubuh pasien memberi konstribusi terhadap kemagnetan total.
Kemagnetan pasien
Memiliki spin
Tidak sejajar dengan arah medan magnet utama (Larmor Precession)
Spin – Alignment in an External Magnetic Field
Atom-atom jaringan tubuh
Tidak pada semua jenis atom dapat mengalami Larmor Precession.
Atom-atom berikut banyak terdapat dalam struktur jaringan, dan mengalami Larmor precession, yaitu :
                                  Hidrogen  (1H)
                                  Sodium (23Na)
                                  Phosphor (31P)
                                  Fluorine (19F)

Beberapa jenis atom tidak mengalami Larmor Precission, dan tidak dapat dimanfaatkan dalam MRI :

Carbon  (12C)
Oxygen (16O)
Calcium (40Ca)
E.     PRODUKSI  RESONANSI
Presisi terjadi pada frekuensi tertentu dimana Presisi akan menyerap enersi jika dikenai sinyal RF yang Cepat terjadi letupan jika dikenai frekuensi yang sama dan Letupan tersebut  menghasilkan resonansi.
Menangkap resonansi
Resonansi juga merupakan sinyal RF.
Dikumpulkan menggunakan coil receiver sinyal RF.
F.     Komponen dan output
KOMPONEN
KINERJA
OUTPUT
Magnet Utama

Menginduksi proton dalam inti

Spin dan presisi

Coil transmiter RF

Sinyal RF untuk dikenakan pada spin dan presisi

Resonansi

Coil receiver RF

Menangkap resonansi

Data gambar


Frekuensi resonansi tergantung pada kekuatan bidang pemindai MRI
    
F.     Gyromagnetic rasio
adalah frekuensi Larmor nilai per unit kekuatan medan magnet.

1. paling rasio gyromagnetic nuklir
    pada kisaran 1-50 / T MHz, hanya
    di bawah radioband FM, sesuai
    untuk gelombang radio.

2. Kebanyakan gyromagnetic rasio electcronic
    kira-kira 1000 kali lebih besar,
    
sesuai dengan microwave.


Sifat  gyromagnetic ratio
Kebanyakan GR inti besarnya antara 1-50 MHz/T, berada dibawah gelombang radio FM.
Kebanyakan GR elektrik besarnya 1000 kali lebih besar dari gelombang microvawe.
Mengukur medan magnet pasien
Coil dipasang dengan diameter paralel terhadap medan magnet utama.
Medan magnet pasien akan menyilang diameter coil.
Terjadi induksi, menghasilkan arus listrik pada coil.
G. Faktor-faktor jaringan yang mempengaruhi sinyal dalam penggambaran MRI
a.Nuclear density  (konsentrasi/kerapatan inti)
b.Relaxation rate   (laju relaksasi)
c.Flow phenomena   (fenomena aliran)
Nuclear Density = Proton Density
Sinyal diproduksi oleh inti yang ter-eksitasi.
Jumlahnya proporsional terhadap jumlah inti yang ada.
Sehingga kekuatan sinyal tergantung pada konsentrasi atau densitas inti.
Relaxation rate (Laju relaksasi)  / T1 dan T2

Relaxation rate tergantung pada kandungan kimiawi dari lingkungan dimana inti berada. Karena Berbeda jenis jaringan, berbeda pula laju relaksasinya,sehingga berbeda pula intensitas sinyal yang dihasilkan, dan tampilan gambarnya.
Flow phenomena:

Menggerakan substansi yang biasa yang memiliki sinyal MRI yang lemah . Lalu, Computer melakukan proses pengubahan sinyal yang kuat ke  bayangan ke abu-abuan. sinyal yang kuat akan ditampilkan oleh warna putih pada gambra dan sinyal yang lemah dipresentasikan oleh warna hitam
H.    EQUIPMENT

a. console
b. computer
c. magnet room


Magnet types :

a. permanent
b. resistive
c. superconductive (cryogenic)
 Permanent magnet:
a. Lapanganya konstan
b. Tidak dibutuhkan elektrik atau pendingin
c. mempunyai magnet yang berat
d. Sulit digunakan sebagai tempat melakukan klinis
Resistive magnet :
a. Simpel tapi luas.
b. Terdiri dari coil atau kawat.
c. Lapangan magnet diproduksi oleh penggunaan electric tertentu.
d.
Hambatan listrik dari kawat menghasilkan panas dan kekuatan batas lapangan.
Kebutuhan sistem pendingin.
Superconductive (cryogenic) magnet:
a. Juga termasuk elektromagnetic
Loop Wire yang didinginkan ke suhu yang sangat rendah dengan helium cair untuk mengurangi hambatan listrik dan akan memberikan


KEDOKTERAN NUKLIR


Nuklir dimaksudkkan sebagai inti radioaktif (zat kimia) yang memancarkan radiasi gamma yang umurnya relative pendek dan diformulakan untuk organ tertentu yang disebut Radiofarmaka. Kedokteran nuklir tekhnik nya ada 2 cara :
-          In vivo : inti radioaktif langsung dimasukkan ke dalam tubuh.
-          In vitro : harus di biopsy dlu mana yang mau dimasukkan radioaktifnya.
Radiofarmaka berasal dari radiofarmasi yang sudah diramu oleh bagian farmasi yang mempunyai keterikatan tertentu dengan organ tertentu. Radiofarmaka mempunyai unsur pembawa yang disuntikkan melalui IV dan akan memasuki organ tertentu yang mau diperiksa dan organ itu akan menjadi sumber radiasi. Radiasi yang terpancar dari organ nantinya akan di deteksi (ditangkap) yang dinamakan scanning. Alat deteksinya namanya detector gamma yang dipasang di alat gamma kamera. gamma kamera  merupakan generasi pertama pada KN. Dan kemudian di modifikasi menjadi SPECT (single photon emulsion computed tomography) yang setara dengan pencil beam di CT SCAN.
Salah satu kerugian pada KN yaitu pada limbah radioaktif apalagi masa waktu paruhnya yang  lebih lama akan memberikan dampak. Lalu diadakan teknologi  PET untuk mengurangi dampak limbah. Ketika organ diisi radioaktif pada saat sdg menjalankan fungsinya maka organ tersebut akan memberikan informasi dari pancaran radiasi yang terpancar dari radiofarmaka. Gambaran soft tissue pada SPECT  dan PET akan lebih baik dibanding MRI dan CT karena resolusinya begitu halus. Contohnya pada sel-sel otak jaringan otaknya lebih bagus pada PET misalnya ada tumor otak  pendarahan otak akan kelihatan lebih jelas.
Radiasi gamma mempunyai enersi :
1.     Tidak seperti sinar x karena semua fotonya mempunyai foton yang sama. (homogeny)
2.    Enersi relative tinggi bisa sampai 600eV
Pada gamma kamera proses rekon nya sama seperti CR tapi pada spect lebih canggih. Radiasi gamma ditangkap oleh detector dan diperbanyak oleh PMT dan data yang ditangkap akan di akusisi dan diubah ke elektronik. Radiofarmaka akan memancar pada organ tubuh yang diperiksa kemudian akan ditangkap oleh head of gamma kamera ( PMT, Detektor , Kolimator /mempunyai banyak kolimator untuk mendapatkan resolusi) kemudian akan mengalami PHA, Koord x,y logic circuit amplifikasi untuk memformat data.

Gambar yang dihasilkan tergantung pada kolimator yang ketat dan tdk ketat dalam menyaring gambar sehingga gambar tidak bagus karena yang dibutuhkan adalah kolimator yg tepat untuk organ tersebut dan juga dilihat dari fungsi / fisiologi organ tersebut apakah dapat memancarkan gamma dengan baik atau tidak. Ada kemampuan Kristal yang memiliki pencahayaan bagus dan yang memiliki scintilasi ratio yang baik. Korelasi antara jumlah energy yang tampil sebanding dengan jumlah energy radiasi yang mengenai scintilasi rasio. Proses pecahayaan radiasi dengan material disebut Scintilasi.
Unsur utama yang menentukan perkembangan pemeriksaan kedokteran nuklir :
          Jenis dan formula radiofarmaka
          Instrumen penangkap dan pengubah foton
          Komputer pengolah data dan kemampuan rekonstruksi citra

A.  Gamma Kamera ke SPECT
            Pada SPECT masih menggunakan radiofarmaka yang sejenis dengan gamma kamera yang berubah hanya pada instrument penangkap radiasi (kolimator dan detector). Gamma kamera hanya bisa menggambarkan dalam 2 dimensi sedangkan spect hanya akan menangkap radiasi yang keluar pada organ yang diperiksa saja dan menangkapnya tidak sekaligus sehingga gambar yang ditampilkan lebih bagus  bahkan dapat menghasilkan gambar 3 dimensi.
Ada hubungan antara organ, radiofarmaka dengan inti tertentu memiliki enersi tertentu,
Organ:           radiofarmaka:           energy
Thyroid           131 I                                 364 keV
SSP                             99m Tc DTPA                      140 keV
CSF                131 I RISA                          364 keV
Tulang              87m Sr                               388 keV
Paru              99m Tc MAA                         140 keV
Liver               99m Tc sulfur coll                140 keV
GB                131 I Rosebengal      364 keV

Instrumen SPECT
Kamera sinar gamma dikopel dengan gantry (head + gantry) yang Dapat bergerak mengelilingi obyek, sebagaimana pada CT dan Menggunakan colimator khusus untuk menangkap foton dari lapisan obyek tertentu.
Kolimator
Konstruksi lobang-lobang colimator (colimator hole) dibuat supaya dapat menangkap foton yang terpancar dari kedalaman tertentu organ tertentu. Apabila head bergerak (scanning) maka detektor akan menangkap foton-foton dari lapisan tertentu saja, yang dibutuhkan untuk penggambaran  kolimator diarahkan ke 1 bidang yang dituju saja.
Perkembangan head dan gantry pada spect
Makin dibatasi datanya akan berkurang oleh karena itu menggunakan Kolimator double atau triple yang akan menghasilkan resolusi yang lebih baik.yang dapat menghasilkan dimensi yang lebih banyak dan cross sectional dan dapat rotasi dari 180-360.
B.  SPECT menjadi PET
            Disini radiasi yang dihasilkan untuk intervensi pada gambar berbeda dengan radiasi yang dipancarkan. Radiasi yang terpancar adalah positron ( radiasi C,N,O) dan detector yang dipakai dalah detector koinsiden. C,N,O diproses dengan cyclotron menjadi radioisotop pemancar positron (b+)  dimasukkan ke organ b+ bertemu dengan elektron dari atom-atom organ yang diperiksa,
menghasilkan annihilasi terpancar keluar tubuh dg arah berlawanan (E=0,51 MeV) diterima oleh detektor koinsiden diteruskan menjadi data gambar dan direkonstruksi menjadi gambar. Accelerator yang kecepatanya hanya memutar disebut syslotron dan yang bergerak linear disebut LINAC
Kharakteristik positron
          Definisi                                :  elektron bermuatan positif
          Asal                                     :  inti yang kekurangan netron
          Produksi                              :  accelerator (reaktor yang mempercepat)
          Peluruhan inti           :  p           n  + e+ + neutrino
          Peluruhan positron   :  annihilasi, foton kembar 0,511 MeV, arah berlawanan
          Radionuklida dalam PET              :    11C,  13N,  15O,  18F,  68Ga
Radionuklida dalam PET
                     Carbon          Nitrogen          Oksigen
Inti          :                   11C                   13N                       15O
Half-life :     20,4 min          9,97 min                   2,03 min
Proton   :         14N(p,a)11C   16O(p,a)13N                15N(p,n)15O

Target   :      N2 (gas)          H2O (liquid)           N2+1%O(gas)  

Pengantar CT Scan


CT SCAN
Pengantar CT Scan

Convensional
CR
CT
X-ray Tube
General
General
Khusus
Image Reseptor
Film
Imaging Plate
Detektor
Image Data
Laten Image
Digital Image
Digital Image
Display
Film
-monitor
-film
-monitor
-film
Sifat imaging
Direct
Indirect
Indirect

Di Ct mnenggunakan single emulsi,
Ketika ditemukan Ct Scan dalam bentuk gambar yg belum bagus, tetpi hasil gambar potongan itu merupakan suatu evolusidalam suatu imaging dalam diagnostik. Karena dalam konvensional hanya mnampilkan lap[isan yang lebih jelas dibandingakn yang kurang jelas.tapi falam Ct semuanya lebih baik.
Karena banyak orang yang mencoba membuat Ct maka banyk CT yang menggunakan nama berbeda-beda. Reconstructive tomography = gambar tersebut harus di rekonstruksi terlebih dahulu oleh komputer, ada yg namanya computed transmission tom = data yang me;lewati objek harus banyak, karena itu KV nya harus tinggi maka harus di transmisikan terlebih dahulu, computed axial tom = pertama hanya dikerjakan untuk otak sdan kepala, dan posisi yang populer adalah axial karena sejajar dengan basis cranii, maka diberi nama computed axial. Lalu berkembang tdk hanya axial saja,tetapi juga ada yang transversal. Computed tomography menjadi general sehingga berkembang dan kemudian menyebut dengan COMPUITED TOMOGRAPHY .

Sejarah
1970 di inggris bertempat di Central Research Laboratory of EMI Ltd. Dr. Godfrey Hiounsfield (engineer) dan Allan Macleod Cormack.
Penmeriksaan ini aewalnya hanya untruk jaringan otak atau kepala saja. Dalam hal marketing amerika lebih unggul sedangkan kemampuan pembuatannya lebih ke eropa. Di amerika pada 19o73 Ct scan mulai ada di Clinic. Pada pertama kali CT scan prodek pertama dan disimpan din museum jerman, gantry nya lebih kecil dan bila berputar semuanya ikut berputar. Dalam 45 tahun peruntukan nya sudah berkembang daro head scan sampai whole body.

Pengerttian
Scaning = suatu operasi ada eksposi tabung dalam gantry mengeliling objek pada terowongan gantry.Pd Ct dan Kedktran Nuklir sama sama ada scanning,
Detector = menangkap radiasi setel;ah menembus objek. Sehingga bentuyk dan ukuranya lebih spesifik atau khas.
ADC (Anallod to Digityal converter) = mengubah pulsa listrik menjadi data digital, mengirim ke das, sinar-x akan dirubah ke cahaya dan diru8bah ke pulsa elektrik dan diubah ke data digital yangf akanb ditampilkan di computer.
DAS ( Data Acqusition System ) = ,mengakusisi data dan mengirim ke CPU
Wilayah eksposi terdiori dari x-ray unit, detector, objek. Komponen untuk mengubah dan mengolah data ada alat alat pengubah dan komputer. Alat untuk menghasilkan keliuaran ( output devices) seperti gambar, film ada monitort display, memori untuk menyimpan dan prointer untuk mencetak atau bisa untuk mengirim. Tapi semuanya baru akan berjalan dengan operator console yang mengendalikanya.

CT generasi ke I
-          Perintis : EMI , London, 1977
-          X-Ray : pencil beam
-          Gerakan : translate-rotate
-          Detektor : single detector
-          Rotasi : 180 derajat
-          Waktu : 4.5 – 5.5 menit / Scan Sliuce

Tabel sistem perkembangan generasi CT
Komponen dan operasi
I
II
III
IV
V

X-Ray beam
Pencil Beam=hanya satu titik
Narrow fan beam (berkas sudah mulai melebar
Wide fan beam (kipas lebih lebar) untuk mengcover seluruhnya sekali putaran
Wide fan beam tetaopi detector menempel di seluruh tabung
Wide fan beam

Detector
Single
Multi detector 3-60 atau linier array detecrtor
Rotate-rotate sudah bisa 360 derajat atau satu putaran penuh
Stationary (detector)– Rotate system ( x-ray tube)
Stationary – rotate system ; meja bergerak dalam terowongan gantry selasma scanning (spiral CT)

Gerakan
Translate rotate
Masih riotate tp detector dibanyakin
Multi detector (10-280),
Curve array detector
Multi detector (424-2400), slip ring detector
Multi detector (424-2400), slip ring detector

Rotasi
180 derajat
180
360 derajat
360 derajat
360 derajat

Waktu scan
4.5-5.5 menit
Waktunya lebih cepat,karrena bisa melakukan banyak titik dalam satu waktu (20 dtk – 2 menit / scan slice
1,4  - 14 detik / scamn slice
<10 dtk / scan slice
<10 dtk / scan slice

Applikasi
Head scan
Head scan
Whole body scanner
Whole body scanner
Whole body scanner (multi slice, 3D,4D)