widget
widgets

Saturday, February 8, 2014

Aortografi Abdominalis Indirect

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

     Pemeriksaan aortografi abdominalis adalah pemeriksaan pada aorta abdomen dengan menggunakan bahan kontras media. Pemasukan bahan kontras media dilakukan dengan teknik katerisasi melalui arteri femoralis menggunakan pesawat fluoroscopy untuk melihat jalannya kontras media masuk ke dalam aorta abdomen.
     Pemeriksaan ini dilakukan apabila ada kelainan-kelainan pada aorta abdomen seperti adanya penyumbatan pada pembuluh aorta ataupun pembuluh arteri.
     Pemeriksaan ini memerlukan waktu sehingga pasien harus siap dengan persetujuan untuk melakukan pemeriksaan aorta abdominalis secara indirect puncture.

1.2 TUJUAN
Adapun tujuan adalah untuk mengetahui bagaimana teknik dari pemeriksaan aorta abdomen, persiapan pasien serta jalannya pemeriksaan.   
         
           
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ANATOMI dan FISIOLOGI     
          Aorta abdominalis dimulai dari vertebrae thorakalis XII. Arteri seliaka (coeliaca) timbul tepat di bawah diafragma dan bercabang menjadi tiga cabang yaitu arteri hepatica untuk melayani hati, arteri gastrika untuk melayani lambung dan arteri lienalis untuk melayani limpa.
          Arteri mesentrika superior dan anterior mesentrika inferior untuk melayani peredaran darah pada usus dan mesentrika, anterior renalis sinistra dan arteri renalis dextra untuk melayani peredaran darah pada ginjal, arteri testikunalis untuk melayani peredaran darah pada testis pria dan arteri ovarium untuk melayani peredaran darah pada ovarium wanita.
          Di depan vertebrae lumbalis VI, aorta abdomen bercabang menjadi arteri iliaca sinistra dan arteri iliaca dextra. Peredaran ini lokasinya agak sedikit inferior dan kearah kiri dari pusat tubuh. dan kemudian bercabang lagi menjadi arteri iliaca internal sinistra dan arteri iliaca interna dextra, dan arteri externa sinistra dan arteri externa dextra. Arteri interna masuk ke pelvis untuk melayani peredaran darah organ yang ada di dalam pelvis, sedangkan arteri externa masuk ke arteri femoralis dan externa bawah untuk melayani peredaran darah anggota gerak bawah.


2.2 PENGERTIAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan aortografi abdominalis dengan indirect puncture adalah pemeriksaan pada pembuluh aorta abdomen dengan menggunakan bahan kontras yang dimasukkan dengan cateter melalui arteri femoralis secara retrograde.

2.3 TUJUAN PEMERIKSAAN
Bertujuan untuk mendiagnosa penyakit pada aorta abdomen atau melihat adakah kelainan-kelainan yang terdapat pada pembuluh aorta abdomen atau disekitarnya.

2.4 INDIKASI PEMERIKSAAN
1.    Aneurisma adalah sebuah pelebaran yang dapat tampak sebagai pembengkakkan yang berbentuk jala bila seluruh lingkaran arteri terkena atau pembengkakkan berupa kantong bila pada suatu bagian dindingnya terdapat kelemahan.
2.   Embolisasi adalah adanya bekuan darah yang bergerak di dalam sirkulasi dan yang terjepit di dalam pembuluh darah kecil.
3.   Thrombosis ialah gumpalan bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah di tempat terjadinya.
4.   Aterosklerosis adalah kelainan progresif yang sering mengenai arteri anggota gerak bawah dan menyebabkan pemucatan, rasa baal dan sakit.

2.5 KONTRA INDIKASI
·         Pasien alergi terhadap bahan kontras.
·         Adanya pendarahan.
·         Kegagalan ginjal moderat.

2.6 ALAT dan BAHAN
1.    Pesawat fluoroscopy.
2.   Cine folografi.
3.   Film changer.
4.   Cateter.
5.   Guide wire.
6.   Gallipot.
7.    Outomatic injection.
8.    Jarum disposable.
9.    Jarum lower log 20-22 cm.
10. Winge nidle.
11. Baji penuntun.
12.Anestesi local.
13.Marker.

2.7 PERSIAPAN PEMERIKSAAN
·         Pasien harus mengisi inform concern.
·         Memeriksa ureum dan kreatinin.

2.8 TEKNIK PEMERIKSAAN
1.    Buat foto pendahuluan abdomen dengan pasien posisi supine.
2.   Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan pasien yang sudah di anestesi local atau umum. Yang dilakukan anestesi umum untuk orang dewasa dan yang anestesi local untuk anak kecil.
3.   Jarum khusus dimasukkan ke arah satu arteri infemoral dengan kawat pemandu yang flexible yang ditempatkan mengikuti arah jarum dan kemudian dikeluarkan.
4.   Dan posisi kateter diperiksa di bawah control layar monitor atau dengan menggunakan fluoroscopy.
5.   Jika posisi kateter telah sesuai, kemudian suntikkan kontras media sebanyak 20-30cc.
6.   Pemasukan bahan kontras secara manual atau dengan penyuntikkan yang bertekanan agar penyuntikkan dapat berjalan dengan baik dan cepat.
7.   Terdapat tiga gambaran abdominal aortografi yang digunakan dalam metode retrograde melalui suntikkan yaitu pada waktu ½ detik kemudian 3 detik dan 7 detik.

PASCA PROSEDUR
Hal yang harus dilakukan adalah periksa hemostatis, istirahat atau tidur selama 6 jam dan pantau penyuntikkan denyut nadi.

MASALAH UMUM DAN KOMPLIKASI
·         Komplikasi indicuate opasifikasi dari arteri symptomatic region.
·         Komplikasi tempat suntik seperti diseksi dan hematoma.
·         Thrombosis arteri femoralis atau iliac.

DENGAN KATERISASI
1.    Cateter dengan ujung timbal dimasukkan ke dalam arteri femoral dan melalui aorta sampai pada level yang dibutuhkan.
2.   Foto pendahuluan dibuat untuk mengetahui posisi dari ujung timbale sebelum penyuntikkan local dilakukan.

3.   Cara pemeriksaannya sama seperti dengan retrograde hanya saja pemeriksaan ini menggunakan kateter.

No comments:

Post a Comment