BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pemeriksaan
aortografi abdominalis adalah pemeriksaan pada aorta abdomen dengan menggunakan
bahan kontras media. Pemasukan bahan kontras media dilakukan dengan teknik
katerisasi melalui arteri femoralis menggunakan pesawat fluoroscopy untuk
melihat jalannya kontras media masuk ke dalam aorta abdomen.
Pemeriksaan
ini dilakukan apabila ada kelainan-kelainan pada aorta abdomen seperti adanya
penyumbatan pada pembuluh aorta ataupun pembuluh arteri.
Pemeriksaan
ini memerlukan waktu sehingga pasien harus siap dengan persetujuan untuk
melakukan pemeriksaan aorta abdominalis secara indirect puncture.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan adalah untuk mengetahui
bagaimana teknik dari pemeriksaan aorta abdomen, persiapan pasien serta jalannya
pemeriksaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
ANATOMI dan FISIOLOGI
Aorta abdominalis dimulai dari
vertebrae thorakalis XII. Arteri seliaka (coeliaca) timbul tepat di bawah
diafragma dan bercabang menjadi tiga cabang yaitu arteri hepatica untuk melayani
hati, arteri gastrika untuk melayani lambung dan arteri lienalis untuk melayani
limpa.
Arteri mesentrika superior dan
anterior mesentrika inferior untuk melayani peredaran darah pada usus dan
mesentrika, anterior renalis sinistra dan arteri renalis dextra untuk melayani
peredaran darah pada ginjal, arteri testikunalis untuk melayani peredaran darah
pada testis pria dan arteri ovarium untuk melayani peredaran darah pada ovarium
wanita.
Di depan vertebrae lumbalis VI, aorta
abdomen bercabang menjadi arteri iliaca sinistra dan arteri iliaca dextra.
Peredaran ini lokasinya agak sedikit inferior dan kearah kiri dari pusat tubuh.
dan kemudian bercabang lagi menjadi arteri iliaca internal sinistra dan arteri
iliaca interna dextra, dan arteri externa sinistra dan arteri externa dextra.
Arteri interna masuk ke pelvis untuk melayani peredaran darah organ yang ada di
dalam pelvis, sedangkan arteri externa masuk ke arteri femoralis dan externa
bawah untuk melayani peredaran darah anggota gerak bawah.
2.2
PENGERTIAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
aortografi abdominalis dengan indirect puncture adalah pemeriksaan pada
pembuluh aorta abdomen dengan menggunakan bahan kontras yang dimasukkan dengan
cateter melalui arteri femoralis secara retrograde.
2.3
TUJUAN PEMERIKSAAN
Bertujuan
untuk mendiagnosa penyakit pada aorta abdomen atau melihat adakah
kelainan-kelainan yang terdapat pada pembuluh aorta abdomen atau disekitarnya.
2.4
INDIKASI PEMERIKSAAN
1. Aneurisma
adalah sebuah pelebaran yang dapat tampak sebagai pembengkakkan yang berbentuk
jala bila seluruh lingkaran arteri terkena atau pembengkakkan berupa kantong
bila pada suatu bagian dindingnya terdapat kelemahan.
2. Embolisasi
adalah adanya bekuan darah yang bergerak di dalam sirkulasi dan yang terjepit
di dalam pembuluh darah kecil.
3. Thrombosis
ialah gumpalan bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah di tempat terjadinya.
4. Aterosklerosis
adalah kelainan progresif yang sering mengenai arteri anggota gerak bawah dan
menyebabkan pemucatan, rasa baal dan sakit.
2.5
KONTRA INDIKASI
·
Pasien alergi terhadap bahan kontras.
·
Adanya pendarahan.
·
Kegagalan ginjal moderat.
2.6
ALAT dan BAHAN
1. Pesawat
fluoroscopy.
2. Cine
folografi.
3. Film
changer.
4. Cateter.
5. Guide
wire.
6. Gallipot.
7. Outomatic injection.
8. Jarum
disposable.
9. Jarum
lower log 20-22 cm.
10. Winge
nidle.
11. Baji
penuntun.
12.Anestesi
local.
13.Marker.
2.7
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
·
Pasien harus mengisi inform concern.
·
Memeriksa ureum dan kreatinin.
2.8
TEKNIK PEMERIKSAAN
1. Buat
foto pendahuluan abdomen dengan pasien posisi supine.
2. Pemeriksaan
ini dapat dilakukan dengan pasien yang sudah di anestesi local atau umum. Yang
dilakukan anestesi umum untuk orang dewasa dan yang anestesi local untuk anak
kecil.
3. Jarum
khusus dimasukkan ke arah satu arteri infemoral dengan kawat pemandu yang flexible
yang ditempatkan mengikuti arah jarum dan kemudian dikeluarkan.
4. Dan
posisi kateter diperiksa di bawah control layar monitor atau dengan menggunakan
fluoroscopy.
5. Jika
posisi kateter telah sesuai, kemudian suntikkan kontras media sebanyak 20-30cc.
6. Pemasukan
bahan kontras secara manual atau dengan penyuntikkan yang bertekanan agar
penyuntikkan dapat berjalan dengan baik dan cepat.
7. Terdapat
tiga gambaran abdominal aortografi yang digunakan dalam metode retrograde
melalui suntikkan yaitu pada waktu ½ detik kemudian 3 detik dan 7 detik.
PASCA
PROSEDUR
Hal
yang harus dilakukan adalah periksa hemostatis, istirahat atau tidur selama 6
jam dan pantau penyuntikkan denyut nadi.
MASALAH
UMUM DAN KOMPLIKASI
·
Komplikasi indicuate opasifikasi dari
arteri symptomatic region.
·
Komplikasi tempat suntik seperti
diseksi dan hematoma.
·
Thrombosis arteri femoralis atau iliac.
DENGAN
KATERISASI
1. Cateter
dengan ujung timbal dimasukkan ke dalam arteri femoral dan melalui aorta sampai
pada level yang dibutuhkan.
2. Foto
pendahuluan dibuat untuk mengetahui posisi dari ujung timbale sebelum
penyuntikkan local dilakukan.
3. Cara
pemeriksaannya sama seperti dengan retrograde hanya saja pemeriksaan ini
menggunakan kateter.
No comments:
Post a Comment